Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pandangan Si Bodoh dan Si Cerdas Mengenai Peluang Budidaya Kelinci

Pandangan Si Bodoh dan Si Cerdas Mengenai Peluang Budidaya Kelinci

Merawat Kelinci. Ada banyak pandangan mengenai perkembangan ternak kelinci di Indonesia, salah satu munculnya anggapan mengenai dampak positif dan negatif dari ternak kelinci. Banyak orang bodoh mengatakan bahwa kelinci tidak memiliki kelayakan untuk dikembangkan karena belum memiliki pasar jelas sedangkan si cerdas mengatakan bahwa bisnis kelinci adalah peluang usaha baru yang menantang karena belum masyarakat yang berani mengelola peternakan kelinci.

Pandangan Si Bodoh dan Si Cerdas Mengenai Peluang Budidaya Kelinci hias

Orang yang tidak memiliki keyakinan mengatakan bahwa ternak kelinci tidak layak dikembangkan dalam jumlah banyak sedangkan orang yang berpikiran bebas menyatakan bahwa ternak kelinci sangatlah unik karena kita tak perlu repot-repot mencari pasar karena bisa dijual dari kandangnya. Bahkan lebih cerdas lagi jika kelinci hidup susah untuk dijual, kelinci bisa dijadikan berbagai macam daging olahan seperti dendeng kelinci, bakso, sate kelinci, kerupuk atau bahkan wol dari bulu kelinci. Pemasaran produk dari hewan ternak kelinci tidak susah karena bisa dikelola baik konvensional dan juga modern. Harga sangat bersaing karena masih jarang namun ingat penjual yang tahu banyak tidak akan mencari keuntungan banyak namun mencari kelancaran produksi dan penjualan.

Para pesimistis beranggapan bahwa daging kelinci tidak disukai oleh masyarakat namun mereka yang optimis mengatakan Masyarakat hanya belum tahu bahwa daging kelinci tidak kalah sehat dan mengandung banyak protein daging putih yang jauh lebih sehat dibandingkan dengan merah. Perasaan kurang nyaman biasanya muncul dari bentuk kelinci yang lucu sehingga banyak orang yang tidak tega untuk memakannya namun pada awalnya ayam pun sama.

Banyak yang beranggapan bahwa kelinci adalah hewan yang rentang sehingga para pengecut mengatakan bahwa kelinci adalah hewan yang mudah mati mendadak namun orang cerdas mengatakan dengan lantang bahwa kematian adalah resiko bagi setiap yang bernyawa termasuk kelinci. Menegemen yang baik pada saat beternak kelinci atau hewan apapun menentukan kualitas hidup dari hewan ternak sehingga tidak ada alasan untuk takut dengan kematian mendadak.

Orang perhitungan berfikir bahwa ternak kelinci membutuhkan banyak modal seperti kandang, makanan, dan lahan namun bagi mereka yang berjiwa bisnis sejati menyatakan bahwa setiap bisnis yang baru dirintis akan selalu dimulai dengan modal besar. Ukuran dari modal adalah ukuran dari keuntungan. Ingin memancing ikan besar yah umpannya juga ikan besar. 

Orang gagal adalah mereka yang berhenti, sedangkan orang yang sukses adalah mereka yang pernah merasakan jatuh dan tahu serunya untuk bangkit.


Tidak ada kata "tidak" untuk memulai beternak kelinci, karena hanya mereka yang memulai memiliki kesempatan untuk sukses sedangkan mereka yang diam tidak akan mendapatkan apa-apa. Terjatuh dalam berusaha bukanlah masalah namun hanya mereka yang berhenti jelas akan gagal.

Saat ini sudah banyak orang yang memulai beternak kelinci dan mendapatkan keuntungan dari ternak mereka. Tidak perlu takut gagal, ada banyak suporting partner dan juga media internet yang sudah memberikan segala jenis informasi mengenai tata cara merawat kelinci. Ada banyak buku yang bisa menjelaskan penyakit mengenai kelinci sehingga tidak ada alasan khawatir anda gagal. Masih kurang ada banyak grup dan paguyuban di Facebook dan forum lain yang memberikan gambaran cara merawat kelinci yang baik, setiap keluhan akan ditanggapi oleh para member selama bertanya dengan gaya yang sopan. Sehingga mari galakkan ternak kelinci.

Posting Komentar untuk "Pandangan Si Bodoh dan Si Cerdas Mengenai Peluang Budidaya Kelinci"