Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal jenis-jenis dan Bangsa Kelinci Ternak dan Hias

Mengenal jenis-jenis dan Bangsa Kelinci Ternak dan Hias

Kelinci Hare. Sejarah Peternakan Kelinci Ternak. Oryctolagus cuniculus atau yanglebih dikenal dengan nama Kelinci adalah hewan dari ordo Lamogorpha dan dari family Leporidae. Meskipun bergigi dua dan makan wortel dengan cara mengerat, Kelinci tidak berasal dari family yang sama dengan tikus. Pada awal perkembangan ilmu Taksonomi, Kelinci di golongkan pada pada ordo Rodensia. Hewan berbulu tebal dan lucu ini merupakan hewan yang sudah mulai dijinakkan oleh manusia dan dijadikan sebagai sumber daging sejak abad kedua sebelum masehi namun sejarah peternakan kelinci baru dimulai sejak abad ke 16 di Perancis. Peternkana kelinci yang pertama di kembangakn di eropa kemudian menyebar ke seluruh dunia sampai ke Amerika, Selandia baru dan Eropa. 

Di Indonesia sendiri, kelinci sudah di kenal sejak Belanda masih menginjakkan kaki di bumi pertiwi, namun upaya peternakan secara massive baru dilakukan pada masa pemerintahan Presiden soeharto yakni pada tahun 180-an. Pada masa itu, pembibitan kelinci dilakukan dan disebarkan di 17 provinsi di Indonesia secara bersamaan yang teridir dari 709 kecamatan namuan program ini tidak berhasil. Kegagalan tidak berasal dari keterbelakangan pengetahuan peternakan namun factor psikologi yang melekat pada hewan kelinci pada sat itu dianggap sebagai hewan kesayangan sehingga program mengkonsumsi daging kelinci menjadi tidak diminati. 

Saat ini kelinci sudah digunakan sebagai bahan konsumsi dan sentiment mengenai kelinci bukan hewan konsumsi berangsur angsur hilang. Di beberapa daerah di Jawa, Kelinci bahkan sudah menjadi kuliner ciri khas, terutama sate kelinci. Selain digunakan sebagai sumber pedaging, Peternakan kelinci saat ini sudha mulai berkembang pada bidang lain yakni tekstil. Peternak memilih kelinci jenis Rex sebagai kelinci fur yakni kelinci yang diambil bulnya. Saat ini ada banyak strategi pengembangan hewan kelinci yang masih dan terintegratif sehinga geliat ternak kelinci menjadi bergairah kembali.

Jenis-Jenis Kelinci Ternak

Indonesia sendir sebenarnya memiliki jenis kelinci lokal yang berasal dari Sumatra dan dikenal dengan nama trewelu yang memiliki nama ilmiah Nesolagus netscheri sedangkan kelinci yang sudah tersebar luas di peternakan di Indonesia adalah kelinci adalah kelinci yang beradal dari Amrika dan Eropa. Adapaun jenis kelinci-kelinci yang bisa dijadikan sebagai kelinic ternak baik untuk kelinci pedaging, hias dan kelinci fur sebagai berikut.

1. Kelinci Lokal
Kelinci lokal Indonesia sebenarnya berasal dari Belanda yakni tipe Ducth belted rabbit yang pertama kali dikembangkan di Jawa yang karena hal ini pulalah kelinci ini dikenal sebagai kelinci Jawa. Kelinci Lokal yang sudah dewasa bisa mencapai 2,3 kg untuk setiap ekor dengan warna bulu antara cokelat, putih, hitam, abu-abu atau campuran ketiganya. Satu induk kelinci betina dewasa mampu melhairan 1 sampai ekor anak kelinci dalam sekali proses persalinan namun jumlah yang direkomendasikan sebesar 4 ekor dengan berat leahri normal kurang dari 50 gram setiap ekor. Kelinci lokal lebih tahan panas karena sudah gen yang sudah beradaptasi.

2. Kelinci Angora
Anggora adalah kelinci imut berbulu tebal yang pertama kali dipekernalkan oleh pelaut Inggris kemudian di bawah ke Perancis pada tahun 1723. Angora kemudian menyebar luas di jerman pada tahun 1977 dan mengimpasi peternak kelinci Eropa 1920. Kelinci Anggora diternakan sebagai sumber WOL karena panjang dan bentuk bulu yang halus tidak kala kuat dengan bulu domba. Kelinci angora dewasa bisa tumbuh hingga 2,7 kg setiap ekor dengan bulu yang halus dan kuat. Bulu angora tumbuh hingga 2,5 cm setiap tahun dengan paruh waktu pemotongan 6-8 cm dalam rentang waktu 3 bulan. Pemotongan harus dilakukan kurang dair tiga bulan karena bulu angora akan cenderung gimbal jika dibiarkan lebih panjang. 

3. Kelinci Lop
Kelinci Lop memiliki ciri ciri yang cenderung kompak, kepala yang lebar, mata hitam, dan padat. Kelinci memiliki telinga yang tidak tegak akan tetap jatuh ke bagian kepala sehinga bentuknya sangat lucu dan seperti kambing Etawa. Kelinci Lop memiliki ukuran telinga yang mampu mencapai 63-75 cm dengan bentuk telinga bulat. Kelinci Lop dewasa bis atumbh hingga 4 sampai 5 kg untuk satu ekor dab melahirkan 6 sampai 8 ekor dalam sehari. Kelinci Lop salah satu jenis kelinci pedaging namun lebih banyak dijual sebagai kelinci hias karena bentuk yang sangat lucu.

4. Kelinci New zealand White
New Zealand putih adalah jenis kelinci yang tidak memiliki pigmen pada bulu sehinga berwarna putih. Kelinci New Zealand memiliki bulu tebal dan halus, dan mata merah. Orang orang sangat menyukai warna bulu putih dan mata merah sehingga sangat populer sebagai kelinci hias, namun kelinci Nez Zealand pada hakikatnya tumbuh snagat cepat dengan pertamabahan bobot hingga 1,8 kg dalam waktu 58 hari dan mencapai bobot maksimal dalam waktu 6 bulan dengan berat rata-rata 4,5 kg perekor. 

5. Kelinci Rex
Kelinci adalah kelinci pedaging yang snagat berkualitas yang pada awal perkembangnya dikembangkan di Perancis. Pada tahun 1912, Kelinci Rex kemudian mulai diternakkan di Amerika dengan tujuan kulit, wol dan daging konsumsi. Kelinci Rex memiliki bulu yang pendek namun tebal. Bulu kelinci rex mampu tumbuh hingga 1,27 sampai 1,59 cm tidak mudah rontoh dan kuat. Rex Dewasa bis atumbuh hingga 3,6 kg akan tetapi memiliki kecepatan tumbuh yang lebih rendah dari kelinci New Zealand akan tetapi tingkat mortalitas dari kelinci Rex sangat rendah yakni 3,45 %. 
 
Mengenal jenis-jenis dan Bangsa Kelinci Ternak dan Hias
 

6. Kelinci Satin
Kelinci Satin adlaah kelinci yang pertama kali diamati dari anakan kelinci Havana pada tahun 1931. Kelinci Satin pertama kali masuk ke Indonesia melalui Balai Penelitian Hewan Ternak Ciawi pada tahun 1996 yang dibawa dari Amerika Serikat. Keunggulan dari kelinci Satin adalah bulu yang berkilauan dengan warna gelap. 

7. Kelinci Giant Flemish
Kelinci Giant Flemish atau Kelinci Flemish Giant adalah kelinci raksasa dengan berat badan kelinci dewasa bisa tumbuh hingga 12 kg dengan rata rata berat badan normal 6,8 kg. Kelinci Giant Flemish juga dikenal dengan nama Vlaamse Reus yang dibawa dari Inggris. Usaha budidaya Giant Flemish dari peternak lokal selau di kembangkan dan dikawinkan dengan jenis New Zealand untuk medapatkan kelinci berbobot besar dan pertumbuhan cepat. Kelinci ini mampu hidup hingga 8 tahun dengan usia rata-rata harapan hidup 5 tahun.

8. Kelinci Tan
Kelinci Tan adalah kelinci berawarn acokleta dengan ukuran tubuh relative kecil yakni 2,5 kg untuk kelinci dewasa. Kelinci Tan memiliki bulu berwarna cokelat dengan bentuk tubuh hamper bulat. Kelinci ini diusahakan dari Inggris, Belanda, Australia dan Ameriak Serikat sebagai bibit kelinci Tan unggul namun karena ukuran yang realtif kecil kelinci ini tidka begiut populer diternakkan secara profesional.

Posting Komentar untuk "Mengenal jenis-jenis dan Bangsa Kelinci Ternak dan Hias"