6 Mitos dan Kesalahan pada saat Memelihara Kelinci Bagi Pemula
6 Mitos dan Kesalahan pada saat Memelihara Kelinci Bagi Pemula
Merawat Kelinci. Bagi para peternak kelinci atau baru saja memulai untuk memelihara kelinci tentu saja sering mencari informasi dari berbagai sumber yang terdekat mengenai hewan peliharaan barunya. Seluruh informasi dikumpulkan namun perlu diperhatikan tidak semua informasi yang dikumpulkan berupa fakta atau hal yang baik jika tidak berasal dari bukti empirik atau pengalaman yang panjang selama memelihara kelinci. Kebanyakan orang hanya percaya begitu saja kepada pedagang kelinci di pasar atau di pinggir jalan, padahal pedagang kelinci biasanya hanya membeli kelinci kemudian menjual ulang tanpa tahu secara detail tata cara merawat dan memelihara kelinci.
Kesalahan sumber informasi atau bahkan kesalahan informasi dapat berakibat pada kematian kelinci atau paling tidak diawali dengan sakit berkepanjangan sampai mati. Pada beberapa masalah kelinci bahkan sudah mampu dirawat sampai proses kehamilan kelinci namun akhirnya mati pada saat melahirkan atau akhirnya anda harus merawat anak kelinci tanpa induk karena mati pada saat proses kematian. Nah berikut ini sedikit mengenai mitos yang paling sering beredar dikalangan pedagang kelinci yang kurang berpengalaman dalam merawat kelinci.
Mitos-mitos tentang Kelinci
Mitos #1: Kelinci adalah makhluk kuat yang bisa dibawa pergi jauh
Mitos ini paling sering muncul ketika kita bertanya pada penjual di pinggir jalan, mereka akan dengan gampang memberi tahu bahwa kelinci adalah hama dil adang yang punya daya tahan kuat karena susah dibasmi sehingga aman dibawa jauh karena daya tahan tersebut.
Faktanya, kelinci bertahan di alam bukan karena daya tahan tubuh tapi karena kemampuan berdaptasi dan bersembunyi dari pemangsa namun sayangany tubuh kelinci sangat rentang dan lemah. Kelinci sangat mudah diserang oleh perasaan stress karena perubahan keadaan secara tiba-tiba. Pada saat kelinci dibawa bepergian jauh, kelinci akan diserang stress dan membuat malas makan.
Perjalanan yang jauh akan membuat kondisi isi perut terkocok namun sayangnya usus (tanpa Lambung) kelinci tidak didesain untuk muntah sehingga stress pada tubuh bisa menyerang ketika dibawa dalam perjalan jauh. Beberapa peternak mengaku hanya bisa bertahan membawa kelinci dewasa bepergian kurang dari 50 km, sedangkan untuk kelinci kecil kurang dari 20 km.
Mitos #2: Kelinci tidak perlu air minum. Kelinci mati jika diberi air minum. Kelinci tak butuh minum karena sudah cukup mendapatkan minum dari kandungan rumput.
Mitos kedua dan mitos yang paling sering di dengar adalah kelinci tidak butuh air minum, bahkan akan mati bila di beri air minum. Faktanya kelinci juga sama seperti makhluk hidup lainnya selalu membutuhkan air sebagai sarana metabolisme tubuh, namun karena kebanyakan akanan yang diberikan berupa rumput (Kelinci Hewan Herbivora) yang mengandung hingga 80% kandungan air. Namun hal ini tidak berarti kelinci tidak butuh air, Air harus selalu tersedia di kandang kelinci karena kelinci akan minum air jika ia merasa kekkurangan air karena tubuh mahluk dilengkapi parameter perasaan haus sebagai tanda kekurangan air.
Air sangat dibutuhkan oleh kelinci sebagai sumber metabolisme dan menetralisir beberapa jenis bakteri yang mengganggu pencernaan. Kekurangan air dapat membuat kelinci terkena GI atau Gastri Intestinal. Kelinci juga kencing atau mengeluarkan urine sebagai zat sisa. Kebutuhan air akan sangat berguna untuk membuat kotoran dari dalam darah kelinci bahkan induk kelinci memberikan susu kepada anak kelinci dalam bentuk cairan.
Mitos #3: Memegang kelinci yang paling tepat adalah telinganya.
Beberapa pedagang akan menunjukkan cara memegang kelinci dengan menggunakan telinga kelinci. Kelinci terlihat diam ketika telingannya dipegang dan akhirnya disalahtafsirkan oleh banyak orang bahwa memegang kelinci pada bagian telinga adalah hal yang paling tepat pada saat memidahkan kelinci.
Faktanya telinga kelinci terhubung langsung ke saraf yang menghubungkan dengan motorik di otak. Kelinci yang mendapatkan paksaan dengan cara memegang telinganya memang menjadi diam, namun akan menimbulkan stress. Cara yang paling tepat pada saat memindahkan kelinci seharusnya dengan cara digendong seperti bayi setelah terlebih dahulu dielus-elus agar menjadi tenang.
Mitos #4: Kelinci tidak memakan rumput.
Diantara semua mitos, ini adlaah mitos yang paling keliru. Di alam bebas kelinci memiliki menu makan utama berupa Hay dan Rumput Thomothi. Tidak doyan rumput bukan berarti tidak butuh rumput. Rumput adalah menu makanan utama kelinci yang paling cocok dengan sistem pencernaan kelinci. Kebiasaan memberikan akan lain membuat kelinci tidak doyan atau bahkan lupa makan rumput. Berilah porsi makanan sekitar 80 % dari kelinci anda berupa rumput.
Mitos #5: Makanan Kelinci terbaik adalah kangkung dan Wortel
Percaya atau tidak mitos ini adalah mitos yang paling populer bagi peternak kelinci atau orang yang baru saja memulai memelihara kelinci. Mitos ini bahkan tersebar di seluruh wilayah Indonesia yah tentu saja bagi mereka yang sudah lama malang melintang di dunia kelinci. Gambaran di kartun-kartun tentang kelinci yang suka makan wortel mengubah paradigma banyak orang tentang makanan favorit kelinci padahal adegan tersebut hanya dramatisasi karena warna wortel yang berwarna oranye yang menarik mata. Kelinci membutuhkan wortel dalam jumlah sedikit paling tidak kurang dari 10 % jumlah pakan kelinci sedangkan kangkung sangat mengganggu kesehatan pencernaan kelinci. Kangkung mengandung gas yang pada jumlah berlebih dapat membuat gas memenuhi usus kelinci sedangkan kelinci tidak punya lambung untuk menampung gas dan mengeluarkan lewat mulut seperti beberapa mammalia lain, sebut saja manusia.
Mitos #6: Kelinci tidak bisa hidup dalam cuaca panas.
Kelinci adalah binatang berbulu tebal yang taha dingin dan bis amengubah bentuk tubuhny aadlaam keadaan panas. Beberapa jenis kelinci yang hidup di afrika dan timur tengah bahkan mampu bertahan pada kondisi suhu di atas 35 derajat celcius. Penyebab kematian bisa saja disebabkan oleh kekurangan makanan dan minum selama kondisi tersebut terpenuhi tidak masalah dengan cuaca panas kecuali anda memelihara kelinci di atas bara api.
Posting Komentar untuk "6 Mitos dan Kesalahan pada saat Memelihara Kelinci Bagi Pemula"